Monday, December 31, 2012


Mau Kaya? Perbesar KAPASITAS DIRI & BERBAGI!


Anda... mungkin galau dengan judul ini. Koq mau kaya malah disuruh berbagi?

Ibaratnya sebuah gelas. Kalau itu gelas udah penuh dengan air. Kita ngga akan menuangkan air ke dalam gelas tersebut kan?

Gelas itu kita. Kalau kita mau banyak rejeki dalam hidup kita, kita harus mau 'menuangkan air' itu ke orang lain yang lebih membutuhkan, maka Tuhan pun akan 'menuangkan air' lagi ke dalam diri kita.

Kalau kita ngga berbagi, dan Tuhan melihat kita sudah 'penuh' dan ngga akan sanggup lagi menerima rejeki, pasti Tuhan ngga akan kasih rejeki ke kita, tapi ke orang lain yang masih sanggup untuk menerima rejeki tersebut.

Keunggulan kita dibandingkan gelas. Kita bisa memperbesar kapasitas diri kita, kalau gelas tidak. Nah, kalau tadinya kita adalah sebuah gelas ukuran kecil, kita harus bisa menjadi gelas ukuran yang lebih besar (perbesar kapasitas diri), kemudian lebih besar lagi, lebih besar lagi. Tapi tetap,.. berbagi itu harus kita lakukan, dan bukan ketika kita menjadi gelas besar baru berbagi. Dari sekarang kita harus berbagi.

Berbagi itu mental. Bukan soal sanggup atau tidak. Gaji Anda Rp.600ribu, apakah anda bisa berbagi? BISA kalau Anda mau! Rp. 5,000 masa ngga bisa? Yang penting ikhlas!

Jangan pernah berpikir kalau nanti sudah berkecukupan, berlimpah baru saya akan berbagi. Ngga akan! Karena, berbagi itu mental. Kebiasaan. Kalau dari sekarang sudah sadar, mau, dan mampu untuk berbagi,... Anda akan terus berbagi. Dan itu baik!

Jadi, perbesar kapasitas diri, dengan terus belajar, terus menantang diri Anda untuk menjadi lebih baik dan pantas untuk mendapatkan kepercayaan serta tanggung jawab yang lebih besar (dengan sendirinya reward secara finansialnya pun pasti lebih besar) & BERBAGI-

C u on the Top

KAKEK BERUSIA 10 TAHUN......???

Dikisahkan, di bawah sebuah pohon yang rindang, tampak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Di antara anak-anak itu, terlihat seorang kakek duduk di sana.

Seusai pelajaran, seorang pemuda dengan penasaran menghampiri dan bertanya kepada si kakek, “Kek, apakah kakek seorang guru?”

“Bukan…, aku bukan seorang guru. Aku juga sedang belajar, sama dengan anak-anak itu.”

“Lho, memangnya, berapa umur kakek?”

“Umur kakek tahun ini, tepat 10 tahun.”

“Ah…, kakek bercanda! Perkiraanku, umur kakek sudah 70 tahunan…”

“Ha ha ha, tebakanmu benar! Bila dihitung dari saat kakek lahir hingga kini, umur kakek memang 70 tahun. Tetapi, 60 tahun yang telah dilewati jangan dihitung. Yang benar-benar dapat dihitung adalah kehidupanku sepuluh tahun terakhir ini.”

Si pemuda menunjukkan wajah kebingungan. Ia pun bertanya, “Apa artinya, Kek?”

Sambil menghela napas panjang si kakek menjawab, “Sejak kecil sampai usia 20 tahun, yang seharusnya waktu terbaik untuk belajar, tetapi kakek sibuk bermain dan bersantai. Karena semua kebutuhan hidup telah disediakan berlimpah oleh orangtua kakek. Kemudian 20 tahun berikutnya, waktu yang seharusnya untuk mengejar karir dan berjuang, kakek malah menggunakannya untuk berfoya-foya-menghamburkan harta yang diperoleh dengan susah payah oleh orangtua kakek. Dan 20 tahun ketiga, waktu yang seharusnya untuk mengumpulkan tabungan sebagai persiapan pensiun di masa tuaku, malahan kakek gunakan untuk pergi tamasya, menghabiskan sisa harta yang masih ada. Semua hanya untuk mengejar kesenangan sesaat. Coba, kamu pikir, bukankah 60 tahun telah kulewati itu sia-sia? Tidak ada satu pun yang kupelajari.”

“Lalu bagaimana dengan sepuluh tahun terakhir hidup kakek?”

Dengan mata berkaca-kaca si kakek bertutur, “Sepuluh tahun terakhir aku sadar, 60 tahun hidup dilalui tanpa makna, tanpa tujuan, dan tanpa cita-cita… Sungguh hidup yang sia-sia, tidak berguna. Saat sadar, kakek sudah hidup sebatang kara dan tanpa harta.Untuk hidup pun harus ditunjang dari belas kasihan orang lain. Anak muda, jangan meniru kehidupan seperti yang telah kakek jalani. Karena, waktu adalah modal utama paling berharga yang dimiliki oleh setiap manusia. Pergunakanlah baik-baik untuk belajar,berusaha, dan berkarir. Efektivitaskan waktumu pada tujuan yang jelas, dan berjuang meraih keberhasilan. Maka kelak di hari tuamu, kamu akan menjalani kehidupan ini dengan bangga dan bahagia.”

Bagaimana dgn anda?sudah berapa banyak waktu yang anda boroskan?anda buang sia-sia?
Gagal Hanya Perisitiwa, Bukan Orangnya!


Definisi gagal : ga•gal v 1 tidak berhasil; tidak tercapai (maksudnya); 2 tidak jadi.

Dari definisi tersebut kita bisa tarik kesimpulan , bahwa orang yang gagal adalah orang yang tidak tercapai tujuannya, yang dia perbuat tidak jadi atau ngga beres / ngga selesai, jadi saat kita berada dalam event “gagal” setidaknya kita belajar sesuatu dari kegagalan kita saat itu dan kita berpikir, merubah strategi dan pada akhirnya kita bisa menyelesaikannya dengan sukses, jadi sekali lagi gagal adalah peristiwa bukan orangnya

"Failure is an event, never a person; an attitude, not an outcome."- Zig Ziglar


Tidak ada manusia yang terlahir untuk gagal. Kejatuhan dan keterpurukan adalah event2 yang mendewasakan kita. Saat kita jatuh kita mempunyai 2 pilihan : “cukup sampai sini, saya tidak mau mencoba lagi” atau “oke, kalau begini belum berhasil, gue ubah strategi, dan gue mau coba lagi!”

“There are two fatal errors that keep great projects from coming to life: Not finishing. Not starting.” - Buddha.

Walaupun kegagalan adalah peristiwa, bukan orangnya banyak orang berpikir mereka adalah orang gagal, yah dan itu menjadikan menanamkan mental gagal dalam dirinya, karena apa yang kita katakan dan pikirkan, niscaya itulah yang kita dapat. Orang sukses melihat kesempatan dalam kesempitan, orang gagal melihat kesulitan dalam kesempatan. Saat mental gagal tertanam dalam diri seseorang, bahkan untuk mencobapun sudah tidak mau walau sebenarnya mereka memiliki potensi yang lebih dari cukup. Hey bangun dong teman2, kita masi muda kita bisa menjadi apa aja yang kita mau, kuncinya gampang kok dreaming, acting, evaluating.

“The greatest failure is the failure to try.” - William A. Ward.

Mimpi aja setingginya, jangan takut jatuh dulu soalnya itu membatasi kita untuk maju! Saat kita jumpai kerikil2, kita bisa menambah strategi kita menggunakan sandal, saat kita kesulitan mendaki karena batu besar2 kita bisa mengubah sandal kita menjadi sepatu, saat kita menaiki jalanan yang terjal kita bisa ambil kayu untuk menjadikannya tongkat membantu kita jalan. Orang sukses adalah orang yang jenius dalam kehidupan, orang jenius adalah orang yang melihat hal yang sama dengan orang lain tapi berpikir beda tentang hal itu.

"A minute's success pays the failure of years.” - Robert Browning
Orang sukses bukan berarti dia tidak pernah menjumpai kegagalan, tentu orang yang saat ini kita lihat sukses, kita hanya mengagumi kesuksesannya saat ini, dan kita akan tercengang akan jatuh bangunnya, sakit2annya saat meraih kesukseseannya saat ini. Dan tentunya jika di tanya tentu orang sukses tersebut akan lebih seru ceritain waktu dia susah2 nya deh, gimana dia bisa membangun bisnis, awalnya yang bener2 susah payah modal dengkul sampe sekarang dengkulnya ga di pake lagi buat bisnisnya. Ya kalo mau cepet sukses, sering2 aja deh mencoba sesuatu dan tekunin dan ganti strategi nya saat mengalami kegagalan, dengan banyak nya kegagalan tentu banyak pelajaran yang kita bisa ambil dan itu modal yang paling penting untuk mencapai kesuksesan.

"If you want to increase your success rate, double your failure rate." - Thomas Watson, Sr

"Pikirkan dan jadilah seperti apa yang ingin kita mau sendiri,
karena kita sendiri yang membuat batas dalam diri kita sendiri." – Antonius Felix

Keep Dreaming, Prepare for Your Own Success!