Thursday, December 11, 2014

Sukses 5 Aspek Kehidupan

 Sukses 5 Aspek Kehidupan 

 

          Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna. Meski begitu, tetap saja manusia tidak sempurna. Hal ini dikarenakan kesulitan manusia menyeimbangkan 5 aspek penting dalam kehidupannya. 5 aspek kehidupan tersebut, adalah :
  1. Finansial/keuangan adalah ukuran umum untuk menilai kesuksesan. Orang dikatakan sukses harus menghasilkan uang yang banyak untuk mencukupi seluruh kebutuhan hidup keluarganya yang setiap hari semakin besar. Namun sukses materi saja tidaklah cukup, dibutuhkan kesuksesan di aspek lainnya
  2. Keluarga, sulit diterima jika seseorang sukses materi namun keluarganya berantakan. Boleh saja seseorang memiliki 10 perusahaan, tetapi bercerai dengan istri/ suami. Mungkin karena terlalu sibuk kerja/bisnis, sehingga tidak ada lagi waktu untuk keluarga. Orang sukses juga harus memiliki waktu yang cukup untuk membangun keluarga yang harmonis
  3. Sosial, sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan pergaulan/interaksi dengan manusia lainnya. Kehidupan sosial menjadi penyeimbang untuk menciptakan kehidupan yang sempurna. Sukses yang hakiki adalah sukses dimana bukan sekedar bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga namun sukses yang sejati adalah berguna /bermanfaat bagi banyak orang
  4. Kesehatan, karena kesuksesan materi, keluarga maupun sosial menjadi tidak berarti jika tubuh tergolek sakit di pembaringan. Jadi kita harus pandai mengatur waktu dan uang untuk menjaga kesehatan (klik disini Kata - Kata Bijak Mengenai Kesehaatan)
  5. Spiritual /rohani, tiada artinya sebuah kesuksesan jika sisi rohani diabaikan karena semakin tinggi kesuksesan seseorang semakin besar godaan. Sesibuk apapun dalam bekerja/menjalankan bisnis, jangan sampai melupakan ibadah sehingga kelimpahan materi tidak meruntuhkan mentalnya. Inilah puncak dari kesuksesan.
                 Finansial sebagai aspek pertama yang menjadi orientasi setiap orang dan cenderung menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Kesuksesan yang diperjuangkan tersebut akan dipersembahkan bagi keluarga. Kesuksesan keuangan dan sukses membangun keluarga yang harmonis secara otomatis akan menaikkan status sosial seseorang. Setiap orang rela menghabiskan waktu lebih banyak dan berinvestasi besar demi kemakmuran keuangannya. Setiap harinya seseorang akan bekerja lebih dari 8 jam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Terkadang keadaan ini mengarahkan kita lupa akan satu aspek penting lainnya, yaitu Kesehatan.

          Bicara tentang merawat kesehatan, ada 6 faktor pendukung kesehatan yang sering terlupakan :

  1. Suasana hati dan pikiran (hormon kortisol pemicu stress akan berubah jadi racun bagi tubuh)
  2. Istirahat yang cukup (minimal 6 jam /hari, istirahat terbaik pukul 23.00-05.00 WIB, jangan bergadang karena pukul 23.00-03.00 WIB adalah waktu tubuh merevitalisasi sel-sel tubuh)
  3. Pola makan yang sehat dan seimbang (padat gizi bukan adat isi)
  4. Olah raga teratur (3x seminggu, rata-rata 60 menit tiap kali olah raga; 30 menit pertama membakar kalori/karbohidrat, 30 menit berikutnya membakar lemak)
  5. Gaya hidup sehat (hindari alkohol, rokok, narkoba, dan lain-lain yang bersifat memasukkan racun kedalam tubuh)
  6. Lancarnya sistem metabolisme tubuh (sistem pencernaan, sistem peredaraan darah, sistem pernapasan, dll).
          Menurut hasil survey WHO (World Health Organization-PBB), menyatakan bahwasanya dari 100% penduduk (± 7 milyar penduduk dunia, ±250 juta penduduk Indonesia) dibagi menjadi 3 bagian:
  1. Hanya 5% saja penduduk yang benar-benar sehat (±350 juta di dunia, dan ±12,5jt orang di Indonesia), mereka benar-benar mengerti cara merawat kesehatan.
  2. Ada 75% penduduk yang sehat bermasalah (±5,25 Milyar di dunia, dan 187,5 juta orang di Indonesia), mereka adalah yang tidak punya waktu dan kurang mengerti merawat kesehatan
  3. Ada 20% penduduk, yang sakit (±1,4 Milyar di dunia, dan ±50 juta orang di Indonesia), mereka adalah orang yang gagal merawat kesehatannya, entah karena tidak punya waktu ataupun tidak mengerti cara merawat kesehatan.
     Untuk memudahkan kita mengenali apakah kita termasuk kategori sehat, sehat bermasalah ataupun sakit, berikut beberapa kriteria/gejala pada status sehat bermasalah :
  • Rambut rontok
  • Sering buang air kecil /kencing
  • Penurunan fungsi sex & gairah seks
  • Sering lupa
  • Perut buncit
  • Obesitas
  • Sering kram/kesemutan
  • Sakit pinggang
  • Sulit konsentrasi
  • Susah tidur
  • Sering gugup
  • Stress
  • Mudah lelah
  • Sering pegal-pegal
  • Haid tidak lancer
  • dll
          Sadar maupun tidak, saat ini kita hidup di dunia yang penuh racun atau toksin. Ada lebih dari 1000 macam racun/toksin yang masuk ketubuh kita setiap hari. Ada 2 sumber toksin :
  1. Racun yang berasal dari dalam tubuh (berasal dari : sel yang mati, sampah metabolisme, seperti asam urat, kolesterol, dll)
  2. Racun yang berasal dari luar tubuh (masuk lewat pencernaan, pernafasan ataupun kulit. Berasal dari makanan, minuman, udara, air, parasit, lingkungan, stress maupun radiasi handphone)
          Tuhan YME telah melengkapi tubuh kita dengan sistem yang canggih untuk menangani permasalahan yang ditimbulkan oleh masuknya racun ke tubuh kita. Namun, sistem pertahanan tersebut bekerja bila kondisi tubuh kita stabil dan tercukupi seluruh kebutuhan akan nutrisi untuk beroperasinya sistem pertahanan tadi. Terjadinya kondisi sakit atau sehat bermasalah pada manusia disebabkan 3 hal :
  1. Rendahnya kemampuan tubuh untuk mengeluarkan racun "detoksifikasi". Hal ini dikarenakan kerusakan sistem metabolisme tubuh akibat penumpukan racun
  2. Kerusakan Organ maupun Sistem Tubuh. Hal ini dipengaruhi racun yang terakumulasi /menumpuk kemudian menyebabkan kerusakan sel - jaringan - organ - sistem tubuh
  3. Imunitas yang rendah. Hal ini dipengaruhi sulitnya memperoleh makanan sehat yang berkualitas seperti zaman dulu yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh maupun terbentuknya sel NK (Natural Killer).
          Jadi ketiga penyebab masalah kesehatan manusia merupakan sebuah kesatuan/kompleks , dimana butuh tindakan pencegahan dan perawatan agar terhindar dari masalah kesehatan yang kompleks tadi. Tindakan pengobatan tentu akan mempengaruhi salah satunya saja (misalnya hanya mengatasi kerusakan jaringan/organ atau memperkecil dampak kerusakan jaringan/organ), namun sulit sekali mengatasi permasalahan imunitas dan mengeluarkan racun dari tubuh (detoksifikasi) secara alamiah. Hal ini dikarenakan sebagian besar tindakan pengobatan menggunakan bahan-bahan yang tidak organik /tidak alamiah/ sintesis yang hampir sebagian besar menggunakan bahan kimia. Bagaimana kita meningkatkan imunitas tubuh apalagi mengeluarkan racun dari tubuh dengan menggunakan bahan kimia yang notabene juga "racun" bagi tubuh. Sehingga sulit mengembalikan kondisi kesehatan seperti semula bila kita telah mengalami sakit (apalagi sampai terjadi kerusakan organ), ibarat gelas yang sudah pecah, mungkin masih bisa dilem/rekatkan, namun bekasnya tidak bisa hilang. Jadi hanya ada satu tindakan yang sangat bijak yang bisa kita tempuh yaitu melakukan PENCEGAHAN.
          Ada beberapa masalah yang dihadapi masyarakat mengenai sulitnya merawat kesehatan, diantaranya :
  1. Sulitnya mendapatkan asupan gizi yang seimbang dari makanan sehari-hari (nilai gizi tiap makanan tahun 2000-an sdh sangat merosot sampai sampai 80% lebih buruk daripada tahun 1950-an, hal ini dikarenakan teknologi pertanian yang menghendaki kuantitas dibanding kualitas dan panjangnya proses dan pengelolahan bahan baku menjadi bahan siap untuk dikonsumsi, adanya tindakan pengawetan dll)
  2. Sedikitnya waktu tiap orang untuk merawat kesehatan
  3. Minimnya wawasan/pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan tidak tersedianya media/tempat maupun tenaga ahli/konsultan untuk konsultasi kesehatan di masyarakat, sehingga masyarakat tidak bisa mengontrol kesehatan pribadi maupun keluarga. Hal ini menjadikan masyarakat berpikir “kalau sakit ya.. ke dokter”, padahal kita semua tahu “Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan mengobati lebih mahal dari mencegah” dan masalah lainnya.
          Komunitas dan organisasi yang kami dirikan hadir demi menjawab semua permasalahan diatasKami melihat ini sebuah misi mulia (menyehatkan umat manusia) dan juga sebagai peluang yang sangat berharga. Dari sudut peluang bisnis kita bisa melihat jumlah penduduk Indonesia (±250 juta, 35 - 37% adalah berusia 40 tahun keatas), usia 40 tahun keatas sudah mengalami penurunan kesehatan dan mereka berada di tingkat "kemapanan finansial" yang siap membayar untuk merawat kesehatan mereka. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Paul Zane Pilzer dalam bukunya "The Wellness Revolution" menyebutkan bahwa di abad 21 akan terjadi perubahan arah manusia dalam membelanjakan uangnya, yaitu ke industri kesehatan.