Elang terlahir dari keluarga yang lumayan berada namun bergaya hidup bersahaja. Pendidikan moral dari orang tuanya tertanam baik. Ajaran itu terus berurat akar dalam dirinya. Sebagai pelajar sekolah, ia termasuk siswa yang gemilang. Jiwa wirausaha Elang mulai terasahsaat duduk di bangku kelas tiga SMA. Ketika itu ia menentukan target, saat lulus harus dapat menghasilkan uang 10 juta sendiri untuk biaya kuliah. Padahal jika ia minta ke ortunya tentulah dikasih, namun itulah Elang. Ia ingin menempa dirinya agar bisa mandiri.
Tanpa sepengetahuan orang tuanya, Elang berjualan donat ke sekitar sekolah dasar di Bogor, namun akhirnya ketahuan orang tuanya juga dan dia disuruh berhenti karena UAN akan menjelang.
Bukan Elang namanya jika harus kehilangan akal. Ia kemudian mengikuti perlombaan Java Economic Competition se-Jawa dan Kompetisi Ekonomi oleh UI dan ia keluar sebagai pemenangnya. Uang hadiahnya ia kumpilkan untuk biaya kuliah.
Setamat SMA, Elang masuk ke Fakultas Ekonomi IPB tanpa tes. Saat itulah bermodal uang sejuta ia kembali berniat untuk bisnis. Awalnya ia berjualan sepatu dan mampu menangguk untung 3 juta, kemudian berganti menyuplai lampu neon fakultas. Bermodal surat dari kampus, ia melobi perusahaan lampu Philips untuk menyetok lampu di kampusnya. “Alhamdulillah untuk setiap pembelian saya untung 15 juta rupiah,” ucapnya bangga. Namun karena bisnis lampu perputarannya lambat, ia kemudian beralih ke bisnis minyak goreng.
Bisnis minyak goreng ini perputarannya cepat namun menggunakan otot sehingga mengganggu kuliah. Akhirnya ia berhenti dari bisnis ini. Ia kemudian memikirkan bisnis yang tak menggunakan otot. Ia bertukar pikiran dengan dosen dan beberapa pengusaha lokal. Alhasil tercetuslah bisnis lembaga kursus bahasa Inggris di kampusnya. Elang menggunakan tenaga pengajar langsung dari luar negeri sehingga kampus mempercayakan lembaga milik Elang tersebut sebagai mitra. Karena bisnis kursusan ini tak menggunakan otot, Elang kemudian menggunakan waktu luangnya untuk menjadi pemasar perumahan.
Sebenarnya tanpa harus beralih ke bisnis properti, Elang sudah berkecukupan, ia sudah punya mobil dan rumah sendiri padahal masih kuliah semester 6. Namun Elang merasa ada yang kurang. Ia kemudian berdialog dengan nuraninya, “ Kenapa saya merasa resah, padahal segalanya saya sudah punya. Apa lagi yang membuat sya resah?” begitu isi hatinya berkecamuk.
Jawaban dari Sang Kuasa pun datang. Bisnis propertilah yang ditunjukkan oleh Allah pada Elang untuk digeluti namun properti untuk orang miskin hal ini karena hatinya tersentuh, “ Banyak orang di Indonesia terutama di kota besar yang belum memiliki rumah karena mahalnya harga properti. Padahal diantara mereka sudah berumur 60an tahun. Biasanya kendalanya adalah DP yang mahal dan cicilan yang mencekik,” begitu ungkapnya.
Akhirnya masuklah ia di bisnis ini. Elang kemudian mengiklankan propertinya di koran lokal untuk menekan biaya. Karena harga perumahan yang ditawarkan begitu murah, pada tahap awal langsusng terjual habis. Walau harganya sangat murah namun fasilitas pendukungnya lumayan lengkap seperti klinik 24 jam, angkot 24 jam, ada lapangan olah raganya, dekat sekolah juga serta dekat pasar dan rumah ibadah. Kebanyakan konsumennya adalah buruh pabrik, staf TU IPB, dan ada juga pemulung.
Sukses yang sudah ditangan tak lantas membuat Elang lupa diri. Justru ia semakin mendekatkan diri pada Sang Kuasa, terbukti untuk setiap penjualan ia sisihkan 10 persen untuk kegiatan amal seperti membantu orang miskin, memberi bantuan modal pada pengusaha kecil serta memberi beasiswa.
2.
Seorang Entrepreneur Muda yang Sukses dibidang Properti sebagai Developer. Pada usianya yang ke 22 tahun, Bong Chandra telah berhasil membangun Proyek Perumahan pertamanya seluas 5 hektar dengan nilai investasi Rp 180 Milyar. Beliau juga merupakan seorang penulis Bestseller dan seorang Motivator yang telah diundang untuk memberikan motivasi di Perusahaan Terbesar di Dunia tahun 2009 (versi Frotune 500). Sampai buku ini ditulis, Bong Chandra telah memberikan motivasi kepada lebih dari 2 juta orang di seluruh Indonesia.
Bong Chandra adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, dilahirkan di Jakarta 25 Oktober 1987. Bong Chandra dilahirkan di keluarga yang sederhana dan segala sesuatunya selalu tercukupi. Dari kecil sampai SMA tidak ada yang prestasi yang menonjol yang telah dicapai Bong chandra. Beliau dulunya adalah seorang yang minder dan tidak mempunyai banyak teman, tubuhnya yang kecil, dan penyakit Asma yang dideritanya semakin membuatnya merasa kecil. Beliau juga tidak pernah mendapatkan 1 piala sekalipun, dan tidak pernah memenangkan lomba dan kompetisi manapun.
Hal ini makin diperparah ketika krisis ekonomi menerjang Indonesia tahun 1998. Saat itu keluarga dari Bong Chandra mengalami kebangkrutan. Awalnya Bong Chandra tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, namun Beliau mulai sadar ketika melihat rumahnya sendiri dipasang sebuah pengumuman bahwa rumah ini "DIJUAL". Keadaan semakin parah ketika keluarga harus berhutang puluhan juta rupiah untuk membiayai kuliah Bong Chandra.
Keadaan yang begitu sulit justru membentuk Bong Chandra menjadi seorang anak muda yang lebih tangguh dibandingkan dengan anak seusianya. Di usia 18 tahun, Bong Chandra mulai merintis bisnis bersama teman - temannya. Dalam merintis bisnisnya saat itu, Bong Chandra banyak mendapatkan hinaan dan comooh dari orang disekitarnya. Dengan sebuah motor butut, Beliau terus merintis bisnisnya siang dan malam. Pergi keluar kota sendirian, kos di tempat yang sangat sederhana dengan jatah makan siang hanya Rp 1.200. Kehujanan dan kepanasan adalah hal yang biasa dialami oleh Bong Chandra.
Penolakan - penolakan yang dihadapi oleh Bong Chandra membuatnya bertumbuh menjadi seorang yang lebih kuat. Orang yang meremehkan dan menolaknya dulu sebenarnya telah melemparkan kayu ke dalam bara api yang menyala. Alih - alih down, Bong Chandra justru merasa tertantang untuk membuktikan kepada mereka yang meragukannya. Kini Bong Chandra telah berhasil membuktikan prestasi yang luar biasa kepada orang - orang yang dulu telah meragukannya.
Saat ini Bong Chandra telah memimpin 6 perusahaan dan membawahi 250 staff karyawan, antara lain; PT. Perintis Triniti Property, PT. Bong Chandra Success System, PT. Free Car Wash Indonesia, dan PT BC Kuliner Indonesia. Bong Chandra juga merupakan seorang Developer yang saat ini juga telah selesai membangun Perumahan bernama Ubud Village di Selatan Jakarta seluas 5,1 hektar dengan nilai investasi Rp 180 Milyar.
Bong Chandra juga merupakan pengarang buku Best Seller Unlimited Wealth yang saat ini hampir terjual 100.000 copy. 100% royati dari penjualan buku akan dsumbangkan ke Yayasan Vincentius Jakarta Pusat, selain itu Bong Chandra juga mengarang buku lainnya yang berjudul The Science of Luck yang juga menjadi Best Seller.
Beliau juga memberikan motivasi ke lebih dari 2 juta orang di TV ONE. Seminarnya selalu dihadiri ribuan orang, terhitung sejak awal 2010, Bong Chandra telah mengadakan 10x Seminar yang masing2 dihadiri 3000 orang.
Tahun 2009 Bong Chandra diundang untuk memberikan motivasi di Perusahaan Terbesar Dunia (versi Fortune 500). Bong Chandra juga telah diundang oleh beberapa perusahaan seperti, Shell, Bank BRI, Bank Mandiri, Panin, Commonwealth, Yamaha, Ciputra Group, PLN, Gramedia, Prudential, Sunlife, CNI, TVS Motor, TVI, Real Estate Indonesia, dan masih banyak lagi.
SEE YOU AT THE TOP!
3.
Tak pernah terbayangkan oleh Reza Nurhilman jika perkenalannya dengan seorang nenek tiga tahun lalu menjadi awal kesuksesannya berbisnis. Pemuda 23 tahun ini menceritakan bagaimana ia bisa menemukan resep keripik singkong "setan" Maicih, yang kini menjadi perbincangan hangat di dunia maya dan tenar di kalangan anak muda Bandung.
Sekitar 2008, Reza diajak oleh seorang temannya ke daerah Cimahi dan mencicipi keripik buatan si nenek yang enggan ia sebutkan namanya. "Saya cicipin keripiknya dan memang enak," kata Reza atau biasa disebut Axl, Presiden Keripik Maicih, saat berbincang dengan Tempo di salah satu kafe di Bandung.
Saat itu bungsu dari tiga bersaudara ini masih bekerja serabutan. Sesekali ia mengikuti pelatihan motivasi sumber daya manusia. Ia belum terpikir akan menggeluti bisnis itu. Baru pada Juni tahun 2009, Axl kembali mengunjungi rumah nenek itu. Ia melihat si nenek hanya membuat keripik pada saat-saat tertentu dan pemasarannya amat terbatas. Terlintas dalam pikirannya untuk membangun usaha menjual keripik.
Dengan bermodal Rp 15 juta, Axl mulai memproduksi keripik yang diberi merek Maicih sebanyak 50 bungkus per hari. Ia membuat perbedaan tingkat kepedasan dari level 1 hingga level 5. "Saya mulai ngider memasarkan keripik dengan memberikan sampel ke teman, saudara, memanfaatkan Twitter dan Facebook," katanya.
Pada 11 Februari 2010, di Paris Van Java Mall, Bandung, digelar acara trademark market. Kesempatan ini digunakan Axl untuk meluaskan pasar keripik Maicih. Ia merasa terbantu oleh berlangsungnya acara itu. Pasarnya bertambah. "Artis dan para pejabat jadi tahu dan penasaran dengan keripik Maicih," katanya.
Nama Maicih, kata mahasiswa Manajemen Universitas Maranatha Bandung ini, diambil dari istilah dompet kecil yang suka dipakai ibu-ibu. Nama ini juga mengundang rasa penasaran konsumen karena terdengar nyeleneh. Pemasarannya dibantu oleh teman-temannya di sekolah menengah atas dan saudaranya. Walhasil, peminat keripik Maicih mulai banyak. "Awalnya karena penasaran dengan nama Maicih-nya," ucapnya.
Dalam sebulan, respons atas keripik itu mulai bermunculan. Kebanyakan mengomentari penyedap rasa yang amat dominan. "Saya langsung memperbaikinya karena enggak mau kehilangan pelanggan," ujarnya. Axl juga mulai mengenal selera pelanggan. "Lebih banyak yang suka keripik dengan kepedasan dari level 3 sampai 5," katanya. "Ada juga yang level 10, sangat pedas, tapi itu limited edition, gak diproduksi setiap hari."
Dalam menjalankan usahanya, Axl menerapkan prinsip totalitas, loyalitas, dan sinergi. Ia berharap kepercayaan pelanggan terjaga dan kekompakan tim pemasaran tetap berlangsung. Loyalitas terhadap keripik Maicih ini mendorong mereka membentuk satu komunitas yang bernama Icihers. Komunitas ini kebanyakan perempuan. Mereka amat aktif menyebarkan informasi tentang keripik Maicih.
Namun bukan berarti perjalanan bisnis Axl selalu berjalan mulus. Pada November tahun 2010, keripik Maicih tidak diproduksi akibat kurangnya alat penggorengan yang masih memakai tungku. "Pelanggan makin banyak tapi kapasitas penggorengan kurang," kata dia. Selama sebulan ia harus memperbaiki tunggu itu.
Saat ini dalam sehari ia bisa memproduksi 2.000 bungkus. "Selalu habis," ujar Axl. Ia berencana akan menambah jumlah produksi mencapai 10 ribu bungkus per hari. Axl, yang berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu, tak menyangka usahanya bakal sesukses ini. Saat ini omzet penjualan keripik Maicih dalam sehari mencapai Rp 22 juta dan dalam sebulan bisa mencapai 7 milyar. Harga keripik dibanderol antara Rp 11 ribu dan Rp 15 ribu untuk luar Bandung.
Pelanggan di luar Bandung juga bisa memesan Maicih melalui sistem online di ngiderngiler.com. Dalam waktu dekat, Axl juga akan membuat wardrobe Maicih berupa kaus dan merchandise. "Saya ingin Maicih menjadi ciri khas Jajanan Bandung," kata dia.
4.
“Michael Yo LUAR BIASA.. Apa yang disampaikan sangat menginspirasi dan memotivasi para UKM untuk maju dan berkembang” inilah perkataan singkat dari Ibu Nurhayati Subakat, CEO dari Wardah Cosmetics
Michael Yo adalah tokoh Entrepreneur dan Motivator Muda Sukses yang ada di Indonesia, Pada usia yang ke 23 Michael Yo Sukses memimpin 5 Bisnis yang terdiri dari Sekolah dan Komunitas Bisnis, Event Organizer, Coaching Bisnis, Tour and Travel dan IT & Design. Beliau juga merupakan seorang Motivator yang telah diundang menjadi narasumber di radio ternama di Indonesia serta diundang oleh banyak perusahaan baik perusahaan Nasional dan Multi-Nasional.
Be Outstanding In Life! inilah Prinsip Michael Yo, Pemuda yang dilahirkan di Jakarta 12 Februari 1991 adalah anak pertama dari dua bersaudara. Michael berasal dari keluarga yang sederhana. tumbuh menjadi anak yang sangat Introvert (sangat tertutup), minder sehingga tidak mempunyai banyak teman dan hanya suka bermain game online. Tidak ada prestasi apapun yang menonjol ketika sekolahnya.
Hal ini bertambah parah ketika Michael Yo lulus dari Sekolah kenyataan pahit yang harus dihadapinya adalah karena masalah ekonomi kedua orang tuanya bercerai dan memaksa Michael Yo harus bisa mandiri dalam hidupnya, serta menghidupi Ibu dan Adiknya.
Michael Yo yang bercita-cita untuk melanjutkan kuliah terpaksa harus kuliah malam bermodalkan pinjaman uang dari saudara dan bekerja keras menjadi karyawan sebagai staff administrasi di sebuah perusahaan, tetapi Michael Yo sadar bahwa gajinya yang standar UMR sebagai karyawan sangat tidak mungkin untuk membiayai kuliahnya, oleh karena itu Beliau berinisiatif untuk mendapatkan beasiswa. Dengan tekat dan kerja keras, Michael Yo berhasil mendapatkan Nilai hampir cumlaude dan mendapatkan beasiswa untuk kuliah dan berhasil menjadi sarjana ekonomi pada usia ke 21.
Pekerjaan sebagai karyawan hanya bertahan 3 bulan, Di usia 18 tahun, Michael Yo mulai memberanikan diri untuk merintis bisnisnya sendiri. Pada saat merintis, Michael Yo banyak mendapatkan penolakan, ejekan dan hinaan dari orang disekitarnya. Tetapi penolakan-penolakan yang dialami membuat Michael Yo tumbuh menjadi pribadi yang jauh lebih kuat dan bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya bisa sukses.
Berawal mendirikan Event Organizer (MY Training) yang sudah memberikan jasa training (Pelatihan Entrepreneur) lebih dari 21 kota di Indonesia dan bekerjasama dengan Kedubes Indonesia (Australia) untuk memberikan Training di Melbourne, Australia. Kemudian Michael Yo mempunyai VISI untuk membangkitkan Generasi Muda di Indonesia, Michael Yo membuat kurikulum sekolah bisnis terlengkap di Indonesia dan mendirikan Sekolah Bisnis (MY Billionaire Academy) dan Komunitas Bisnis (MY Billionaire Community) untuk remaja 12-19 tahun. tidak hanya itu berbekal pengalamannya, Michael membantu pengusaha pemula dan pengusaha yang sedang mengalami kesulitan dalam bisnisnya melalui personal coaching, Coaching Bisnis (MY Coach).
Hobby Michael Yo salah satunya adalah Travelling, dengan berbekal hobby dan kesukaan maka Michael Yo mendirikan sebuah perusahaan Tour and Travel (MY Travel) yang menyediakan layanan penjualan tour and travel terlengkap dengan harga yang sangat murah, sehingga banyak mitra perusahaan yang bekerjasama. Tidak hanya sampai disitu, Michael Yo melihat perkembangan teknologi yang sangat luar biasa, maka Michael Yo membuat usaha di bidang IT & Design (MY Web) yaitu menyediakan jasa pembuatan Web dan design dengan harga yang sangat terjangkau yaitu mulai dari Rp 300rb. Sekarang semua bisnis Michael Yo sudah bergabung dalam Group bisnis yaitu MY Group, Dalam beberapa waktu kedepan Michael Yo akan meluncurkan Group Bisnis barunya (MY Culinary). Profil lengkapnya bisa dibaca di www.michael-yo.com
Selain sebagai seorang Entrepreneur, Michael Yo adalah seorang Motivator, Outstanding Motivator itulah julukannya, karena Michael Yo selalu membawakan seminar lebih dari yang diharapkan oleh audience
Di usianya yang masih muda, Michael Yo sudah bekerjasama lebih dari 80 Perusahaan yang ada di Indonesia, diantaranya
- Kementrian Dalam Negeri
- Bank Central Asia
- Bank Papua
- Radio Ternama di Indonesia (Smart FM, Cakrawala FM, Sonora FM, RPK FM, Pas FM)
- Dan masih banyak lagi
Outstanding In Life! inilah Prinisip Michael Yo, mau tau lebih jauh, bisa follow twitternya gan @MichaelYo91
5.
Lahir di keluarga sederhana dan biasa biasa saja tidak menutup kemungkinan bagi seorang Nicholas Kurniawan untuk menjadi seorang Entrepreneur. Di usianya yang masih belia kini ia berhasil menjadi Exportir Ikan Hias Termuda di Indonesia yang bermula dari KASKUS. Masa kecil Nicholas tidak begitu baik, kondisi ekonomi keluarganya terpuruk membuat keluarganya harus berhutang ke kiri dan kanan. Bahkan tidak jarang kedua orang tuanya bertengkar dirumah akibat masalah finansial. Ia pun sangat sedih saat melihat keluarganya dihina dan direndahkan banyak orang karena memiliki banyak hitang. Hal itulah yang membuat Nicholas memiliki niatan untuk merubah nasibnya.
Setelah jatuh bangun dalam hidup dan bisnisnya, ia pun mendekatkan dirinya pada Tuhan dan mencoba berjuang kembali dalam bisnis. Hingga ia mencoba peruntungan bisnisnya dengan menjual ikan hias lewat FJB Kaskus. Awalnya ia tidak menyangka bahwa bisnis ikan hiasnya bisa berkembang, namun ternyata bisa menghasilkan! Bahkan ikan hiasnya dikirim hampir ke banyak negara di dunia. Pastinya ini semua bukan hasil dari proses yg singkat.
Sempat ditipu beberapa kali oleh beberapa orang tidak mengurungkan tekad nya yang kuat, demi bisa membayar kuliah di Prasetiya Mulya Business School ia pun berjuang untuk menjadi seorang exportir ikan hias.
Kini di usianya yang baru 20 tahun, ia berhasil menjadi exportir ikan hias termuda di Indonesia dan kini sedang merambah di bisnis properti yang sedang dijalani bersama rekan rekannya. Kini omzet bisnis Nicholas Kurniawan dalam sebulan dapat mencapai angka lebih dari 100 juta rupiah!
Prestasi Nicholas Kurniawan
- 2nd Winner of HIPMI New Entrepreneur Awards
- Favourite Winner Internal Prasetiya Mulya Marketing Research Project
- 1st Winner of UGM National Business Case Competition
- 1 st Winner of Internal Prasetiya Mulya Business Plan Competition
Ia juga sering diliput oleh beberapa media, yaitu
- Kick Andy Show
- TDW Show TVRI
- Pebisnis Muda Inspiratif, NET TV
"My biggest strength is my honesty and loyalty. I will never faked a report or lie about any information related to my work. I also will always try to work faster and produce more then other. Lastly, I am someone that is persistent and will never give up on the task that is given to me, and will try to make a breakthrough from time to time." -Nicholas Kurniawan
Sumber : kaskus